Saat ini banyak yang mengenal Nintendo sebagai salah satu perusahaan konsol game terbesar di dunia. Tapi mungkin banyak yang tahu jikalau perusahaan yang pertama kali didirikan oleh Fujisaro Yamauchi pada tahun 1889 ini awalnya sebetulnya bukan produsen game. Sepanjang sejarahnya Nintendo telah melaksanakan banyak sekali bisnis mulai dari perusahaan taksi sampai love hotel. Namun semua bisnis ini selalu berakhir dengan kegagalan.
Hingga pada tahun 1970an mereka mulai melirik pasar konsul game dengan mengeluarkan game seri Mario Bros. Lewat game legendaris inilah Nintendo berhasil berdiri dari rangkaian kegagalan yang pernah dialami sampai saat ini berhasil menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia dengan total aset mencapai 85 milyar dollar.
Namun bukan cerita kesuksesan dari Nintendo yang akan kita bahas kali ini, melainkan sisi lain dari masa suram dan kegagalan perusahaan ini. Kali ini kita akan membahas, bisnis apa saja yang perusahaan ini pernah coba jual sebelum mereka sukses menyerupai sekarang.
Nah berikut ini yaitu bisnis unik dan asing yang pernah di jual oleh Nintendo versi anehdidunia.com yang kita rangkum dari situs Listverse.com
Kartu Remi
Mungkin tak akan ada yang menyangka jikalau pada awal berdirinya, konsumen utama Nintendo merupakan kelompok Yakuza. Jauh sebelum menjadi produsen game, bisnis awal dari Nitendo adalan produsen kartu remi dan aneka alat untuk permainan judi. Pada saat itu konsumen utama mereka yaitu kelompok Yakuza. Kartu dan perlengkapan berjudi ini oleh para Yakuza mereka gunakan di kasino-kasino ilegal yang mereka miliki.
Pada saat itu Nitendo juga sanggup dibilang menjalankan bisnis secara ilegal dengan menjadi pemasok bagi Yakuza. Namun bisnis ilegal ini mereka tutupi dengan menciptakan kartu untuk permainan tradisional Jepang dan permainan anak-anak. Bisnis kartu remi ini tidak mengecewakan sukses mereka lakukan dan sempat menciptakan Nitendo menjadi perusahaan pembuat kartu terbesar di Jepang. Pada tahun 1959 mereka bahkan berhasil memenangkan tender untuk menjadi pemasok kartu permainan untuk Disney. Namun meski terkesan besar, bisnis pembuatan kartu permaianan ini tak memperlihatkan keuntungan yang besar, tapi walau begitu sampai kini Nitendo masih tetap memprodukis kartu hanya saja kartu tersebut biasanya merupakan penggalan dari item game biatan mereka seperi Mario Bros dan Pokemon.
Love Hotel dan Kartu Remi Cabul
Tahun 1960an sanggup dibilang sebagai masa paling suram dalam sejarah Nitendo. Pada dekade ini mereka terjun ke industri yang tergolong negatif yaitu sex dan pornografi. Masa suram ini tak lain alasannya adanya pergantian tampu kepemimpinan dari Fujisaro Yamauchi pada cucunya Hiroshi Yamauchi. Kurangnya pengalaman laki-laki putus sekolah ini membuatnya mempunyai ide yang asing ihwal masa depan perusahaan yang dibangung sang kakek.
Ide ini diantaranya yaitu terjunya Nitendo dalam bisnis Love Hotel dan pembuatan kartu remi dengan gambar perempuan telanjang. Untuk melancarkan ide gilanya ini Hiroshi bahkan memecat selurh staf usang yang menentang idenya dan mengganti mereka dengan orang-orang yang mau mematuhinya. Namun perubahan ekstrim ini sama sekali tak menghasilkan keuntungan alasannya baik love hotel mapun kartu remi porno yang sepi peminat. Belakangan bahkan muncul rumor jikalau ide-ide gila Hiroshi ini sebetulnya ia lakukan supaya ia sanggup memakai love hotel secara gratis. Wah kalau benar luar biasa ya pak Hiroshi ini sanggup merubah perusahaan hanya alasannya hal sepele yang tak masuk akal.
Nasi Instan
Sebelum Love Hotel, Nitendo sebetulnya sudah melaksanakan beberapa penemuan asing untuk memperluas perusahaan mereka. Keluarga Yamauchi sepertinya merupakan keluarga yang sangat ambisius dalam hal berbisnis. Merasa bisnis pembuatan kartu remi mereka tak menghasilkan banyak keuntungan, mereka kesannya memutuskan untuk menciptakan penemuan dengan menciptakan nasi Instan. Inovasi ini di sanggup sehabis Yamauchi melihat banyaknya orang yang membeli mie instan di swalayan. Saat melihat hal ini Yamauchi kemudian menerima ide untuk menciptakan nasi instan.
Kala itu ia berfikir jikalau banyak orang yang membeli mie instan maka hal yang sama akan berlaku pada nasi instal. Yamauchi percaya bahwa nasi instan buatan mereka akan laku keras dan sanggup membawa Nitendo menuju kesuksesan. Tapi sayangnya impian ini tak terwujud, alasannya produk nasi instan buatanya sama sekali tak laku. Alhasil Nitendo justru harus mendapatkan kerugian yang besar akhir produksi nasi instan dalam skala besar yang terlanjur mereka lakukan.
Perusahaan Taksi
Untuk pertama kalinya Nitendo meraih keuntungan selain dari bisnis penjualan kartu remi yaitu saat mereka memutuskan untuk merambah bisnis jasa layanan taksi. Dengan mengguanakan nama anak perusahaan Daiya, mereka bahkan sanggup dibilang berhasil meraup keuntungan yang besar. Namun kesuksesan ini hanya berlangsung singkat atau lebih tepatnya 2 bulan saja sebelum kesannya bisnis Taksi mereka runtuh.
Alasan keruntuhan bisnis ini sendiri terbilang konyol alasannya mereka melarat hanya alasannya enggan memberi upah yang layak bagi supir taksi yang mereka pekerjakan. padahal para supir ini dituntut untuk bekerja nyaris 24 jam untuk memenuhi tingginya permintaam jasa taksi kala itu. Namun beban kerja yang besar ini tak disertai dengan upah yang layak, hal ini menciptakan para supir ini nyaris tak sanggup memenuhi keperluan hidup keluarga mereka selama sebulah. Buntutnya para supir ini kesannya menentukan untuk berpindah ke perusahan yang rela membayar lebih tinggi.
Setelah ditinggal semua sopirnya bisnis Taksi Nitendo ini eksklusif runtuh. Belakangan diketahui jikalau penyebab utama gagalnya mereka untuk memperlihatkan upah yang layak bagi karyawanya yaitu alasannya adanya korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi Nitendo.
Mesin Penguji Cinta
Mesin Penguji Cinta? terdengar asing memang namun percaya tak percaya mesin ini merupakan salah satu penemuan paling menguntungkan yang pernah dibentuk oleh Nitendo. Pertama kali diluncurkan ke pasar pada tahun 1969, cara kerja mesin ini sebetulnya sangat sederhana. Orang hanya perlu memasangkan semacam tali elektroda pada tangan mereka sambil berpeganagan dan saling menatap kemudian mengutarakan perasaan cinta mereka. Jika orang tersebut benar-benar jatuh cinta maka mesin ini akan memperlihatkan tanda lewat suara dan lampu yang menyala begitu pula sebaliknya.
Tapi apakah alat ini akurat? ternyata alat ini tidak mengecewakan akurat alasannya sebetulnya merupakan alat yang mendeteksi detak jantung, menyerupai dengan detektor kebohongan. Saat orang berbohong detak jantung jantung orang cenderung akan jadi lebih cepat. Hal inilah yang menjadi indikator alah penguji cinta ini. Alat ini sebetulnya hanya mendeteksi seseorang berbohong atau tidak saat mengungkapkan rasa cintanya. Sederhana bukan, tapi percayalah ide ini sebetulnya sangat jenius. Karena itu Love Tester merupakan alat produksi pertama yang berhasil menembus paras dunia. Alat ini bahkan kembali diproduksi tahun 2010 kemudian dan tidak mengecewakan laku terjual. Jika kalian sering melihat tantangan lie detektor yang banyak tersebar di dunia maya. Nah alat itu sebetulnya merupakan mesin penguji cinta versi gres yang diluncurkan Nitendo.
Sahabat anehdidunia.com itulah beberapa bisnis asing dan unik yang pernah dilakukan Nitendo sebelum mereka sesukses sekarang. Dari cerita ini sebetulnya kita sanggup mencar ilmu jikalau tak peduli berapakalipun kita gagal selama kita tersu berusaha maka kelak kita akan sanggup menemukan jalan untuk sukses. Semoga cerita perjalana Nitendo ini sanggup memberi ide supaya kita tak gampang menyeran dan ters merinovasi.
Referensi:
http://listverse.com/2018/05/23/10-weird-things-nintendo-sold-before-they-made-video-games/
https://en.wikipedia.org/wiki/Nintendo
0 Response to "Bisnis Asing Yang Pernah Digeluti Nintendo Sebelum Mereka Berubah Jadi Perusahaan Game"